Jatinegara yang terletak di sebelah timur wilayah Jakarta merupakan salah satu kecamatan di provinsi DKI Jakarta yg terkenal akan keindahan bangunan bangunan bergaya arsitektur tempo dulunya.
Jatinegara yang memiliki arti Negara Sejati merupakan Nama yg diberikan oleh penjajah Jepang. Sebelumnya Jatinegara bernama Mester Cornelis, Mester Cornelis merupakan nama dari seseorang. Ia merupakan pendiri dari wilayah Jatinegara itu sendiri.
Jatinegara didirikan pada pertengahan abad 17 oleh seorang guru agama Kristen bernama Mester Cornelis. Ia telah mendapatkan izin dari pemerintah kolonial belanda untuk membuka lahan hutan menjadi wilayah pemukiman. Sering berjalannya waktu, Mester Cornelis menjadi pusat kabupaten dan transportasi dengan mulai berdirinya bangunan bangunan pusat perekonomian seperti pasar dan mulai adanya sarana transportasi berupa Trem Kuda. Kemudian setelah zaman pemerintahan Jepang, Nama Mester Cornelis diubah menjadi Jatinegara Tahun 1942.
Arsitektur Tempo Dulu
SMP NEGERI 14
Bangunan yg sekarang merupakan bangunan sekolahan ini pertamakali dibangun pada pertengahan abad 19 yang mulanya dipergunakan sebagai rumah tinggal dari para petinggi belanda. Bangunan ini nampak indah dengan Arsitektur bergaya indis dengan campuran adat jawa yang nampak serasi dan kental akan nuansa tempo dulunya bila dilihat dari sudut pandang arsitektur modern masa kini.
Stasiun Jatinegara merupakan salah satu dari empat Stasiun tertua di Indonesia. Stasiun Jatinegara dibangun pada 6 april 1875. Arsitektur jadul pada bangunan ini masih nampak jelas bahkan sampai sekarang. Bila kita mencoba menelusuri bagian dalam gedungnya, Arsitektur yang didominasi kebanyakan besi dan beton makin menyampaikan nuansa yang kental saat penjajahan jaman belanda dahulu. Salah satu peninggalan zaman belanda dahulu yang masih ada sampai sekarang adalah tempat perputaran arah kereta (Dipo Lokomotif) yang masih menggunakan sistem manual hingga kini.
KODIM 0505
Kodim 0505 juga merupakan salah satu gedung tua peninggalan Belanda yang sudah berdiri sejak tahun 1621. Bangunan ini bergaya arsitektur indis yaitu percampuran antara tropis dan belanda. Hal ini dapat terlihat dari bentuk jendelanya yang massif. Pada bangunan ini juga terdapat gaya arsitektur neo gotik yang dapat kita lihat melalui bentukan tiang-tiang yang besar dan menjulang tinggi. Sungguh indah penampakan bangunan ini yang kontras dengan wilayah-wilayah disekitarnya yang rata-rata sudah kental dengan gaya arsitektur modern.
Itulah beberapa bangunan yang berada di wilayah Jatinegara yang masih bergaya arsitektur tempo dulu. Mungkin sekian post saya kali ini, maaf bila ada kekurangan dan kesalahan dalam pengetikan. Terimakasih.
Daftar pustaka :
https://www.youtube.com/watch?v=RQZ4a0X4hDE
Google Image
Komentar
Posting Komentar