Langsung ke konten utama

TIPOLOGI BANGUNAN MUSIC FACILITIES

MUSIC FACILITIES


STUDIO MUSIK

Pengertian studio musik dapat di tinjau dari arti secara umum dan dapat di tinjau secara khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut:

  1. Secara Umum

Studio musik dapat berarti sebagai ruangan untuk menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut seseorang tidak perlu kuatir bahwa apa yang dia dengarkan akan mengganggu tetangga dan suara-suara dari luar tidak mengganggu.

         2. Secara Khusus

Studio musik adalah sebuah tempat untuk merekam suara. Studio musik terdiri dari 3 ruangan yaitu : studio itu sendiri, tempat dimana suara untuk direkam itu dibuat, ruang kontrol, ruang untuk merekam dan memanipulasi atau mengontrol suara dari ruang rekaman dan ruang mesin, ruang untuk menyimpan mesin-mesin yang dimana surannya dapat mengganggu proses rekaman.

Persyaratan Akustik Pada Ruangan

Ada berberapa persyaratan agar ruangan memenuhi  kriteria sebagai persyaratan akustik untuk bisa menampung fungsi suatu ruang/studio musik  yaitu:
  1. Kekerasan (loudness)
Seringkali dalam sebuah ruang auditorium musik terjadi suara keras namun kekuatannya terus melemah. Hal ini disebabkan oleh energi suara hilang pada saat perambatan gelombang bunyi atau diserap oleh media ruang besar.
  1. Difusi
Suatu kondisi dimana gelombang bunyi merambat ke segala arah sehingga tekanannya pada tiap bagian sama besar. Hal ini didapat dengan menonjolkan elemen – elemen bangunan, misalnya langit langit dibuat bergerigi, menonjol, atau dengan dekorasi pahatan.
  1. Kepadatan (Fullness of Tone)
Kualitas dengung ditentukan oleh besarnya nilai Reverberation Time (RT). Semakin besar volume ruang akan semakin sedikit lapisan penyerap, maka RT akan semakin besar, sehingga kejelasan (clarity) akan semakin berkurang.
  1. Keseimbangan (balance)
Perbandingan loudness yang seimbang antara bagian. Balance juga ditentukan oleh banyaknya permukaan pemantulan dan difuser yang dipasang di sekeliling sumber bunyi.
  1. Daya Campur (Blend)
Keharmonisan bunyi ketika sampai ke telinga sebagai bunyi dari musik yang diaransir dengan baik.


Noise Control

Mencegah kebocoran suara itu disebut Noise Control. Prinsip dasar dalam mencegah kebocoran suara:
1. SEALED ROOM, yaitu ruangan harus terisolasi dan tidak ada celah. Celah sekecil apapun akan sangat mempengaruhi kebocoran suara. Range frekuensi yang dikeluarkan oleh alat musik sangat Variatif dan cukup kompleks maka panjang gelombangnya pun variatif dan kompleks.
2. Stiffness Material ( Tingkat kekakuan material ), material yang digunakan harus memiliki kerapatan massa jenis yang tinggi ( Density ).Contoh material yang memiliki density tinggi adalah tembok beton, besi dan beberapa material keras dan padat lainnya. Hal ini dikarenakan ada 3 hal yang terjadi ketika suara menabrak permukaan material.
A. Suara diserap
B. Suara Dipantulkan
C. Suara berubah menjadi energi panas

Standar Kebutuhan Ruang Pementasan Musik


      Area Lobby


Salah satu ruangan paling penting dari public space dalam sebuah gedung pertunjukan atau ruang utama, yang harus diatur supaya dapat dengan mudah di akses dari luar. Ruangan atraktif, penuh antisipasi dan hiburan, harus dapat membantu penonton untuk menikmati suasana dari pertunjukan yang akan ditampilkan di panggung nantinya.

Entrance ke dalam concert hall dari lobby harus direncanakan dengan benar agar tercipta light proof dan sound proof. Biasanya menggunakan dua pasang pintu dengan penyerap gelap. Pengunjung juga harus dapat mencapai ruang-ruang lain tanpa terbentuk dan terjebak dalam banyaknya cross sirculation.

      Area Penonton


Sudut pandang penglihatan penonton terhadap area panggung adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan supaya penonton dapat melihat keseluruhan area panggung secara jelas tanpa ada gangguan. Pada gambar memperlihatkan derajat 135 adalah derajat paling baik untuk para actor melakukan akting bila berada di atas panggung.

Keterangan:
Tinggi mata: 1120 mm Tapak tempat duduk lapis (baris spasi) T: 800-1150mm kepala clearance C: C1 = 60mm minimum (lihat antara kepala di depan) C2 = 120mm
Tingkatan pada lantai Ruang Pertunjukan juga harus diperhatikan untuk dapat memberikan sudut pandnag yang memadai ke arah panggung.


Dimensi kursi:


•  Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm

•  Tinggi kursi dan kemiringan : 430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º

•  Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai (dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan sudut belakang 15-20º

•  Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm

•  Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai.

•  Jumlah kursi dalam satu baris: Jika terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi. jika hanya terdapat 1 gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi

•  Ruang antar baris kursi: Ruang lewat (clearway) : min 300-500 mm Dimensi jarak antar baris : min 850 mm
  Gangways
Lebar min 1100 mm. Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda.
Landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa.

• Area Panggung


            Stage merupakan bagian terpenting dari sebuah gedung pertunjukan, yaitu tempat di mana para artis (performer) akan tampil untuk mempertunjukan acting dan keahliannya. Tidak ada ukuran secara pasti untuk stage yang benar. Namun stage biasanya berukuran antara 9-12 meter dengan kedalaman yang lebih panjang dan lebarnya kira-kira 10-14 meter.


Ketinggian procenium (permukaan yang membatasi bukaan dari stage yang ada biasanya minimal 6 meter. Untuk procenium biasanya selalu digunakan warna hitam untuk ketika mengadakan pertunjukan sandiwara atau drama modern. Sedangkan untuk beberapa pertunjukan tradisional, seperti contohnya wayang wong, desainnya biasanya menggunakan ragam-ragam hias berupa gambar-gambar tokoh yang dilakonkan secara stilasi.
Bagian-bagian stage:
  •     Apron
Bagian stage yang berada di depan procenium. Batas apron akan menentukan ketinggian tempat duduk di dalam ruang pertunjukan.

  •      Wing
Layar yang berguna untuk menutup arah pandang  penonton  yang  duduk  di  kanan dan  kiri concert  hall  agar  tidak  dapat melihat  bagian  dalam  stage  yang  tidak ingin terlihat penonton. Selalu diletakan di kanan dan kiri stage sehingga artis yang belum  waktunya  tampil  tidak  sampai terlihat  oleh  performance.  Disini  juga direktor pihak performer memberi arahan pada actor atau aktris yang akan tampil.
Selain  itu,  wing  juga  berguna  untuk menyembunyikan  lampu beberapa  macam  spesial  efek,  seperti penggunaan  asap  yang  biasanya  di  buat dengan jarak 2 meter. Minimal dibutuhkan tiga buah wing di setiap pertunjukan. Wing harus dibuat dari bahan yang lunak
(tidak  keraas)  agar  artis  tidak  sakit  bila terbentur.

  • Backdrop
Layar  yang  menjadi  background  diatas stage.   Backdrop   ini   harus   fleksibel sehingga  memungkinkan dengan   layar   dengan   gambar  yang  berbeda-beda. Untuk penyimpanan peralatan elektrik maupun hidrolis sekaligus untuk mengoperasikannya (menarik-turunkan backdrop ketika pertunjukan berlangsung)




        Layar Backdrop

Ada dua macam cara penyimpanan layar backdrop, yaitu :

a.                   Menggulung layar backdrop, Cara ini dilakukan dengan menggulung layar backdrop ke atas stage. Dengan sistem ini ada kemungkinan bahwa layar backdrop dapat terlihat sehingga mudah rusak.

b.                  Menarik layar backdrop ke atas stage, Cara ini dilakukan dengan gris elektrik yang biasa ke atas tanpa menggulung layar backdrop, sehingga dibutuhkan ketinggian plafond minimum dua kali lebih tinggi daripada proscenium supaya layar backdrop tidak terlihat oleh penonton. Cara ini efektif untuk mencegah agar layar backdrop tidak terlipat dan terhindar dari kerusakan.

Contoh bangunan Music Facility :


Alice Tully Hall, Juilliard School



Salah satu contoh dari bangunan Music Facility yaitu Alice Tully Hall yang berada di gedung Juilliard School, New York. Bangunan aula konser dan rumah opera tidak melulu tentang tampilan eksteriornya.   'Musicians Hear Heaven in Tully Hall’s New Sound', headline New York Times tertulis pada 2009, saat komunitas musik memuji akustik dari desain terbaru Alice Tully Hall, ruang konser musik Juilliard School, yang aslinya selesai pada 1969 oleh arsitek Pietro Belluschi.  Perintah pengerjaan ulang vanue, saat mengembangkan sekolah musik itu sendiri, praktisi tersohor Diller Scorfidio + Renfro menunjukan bagian dari ringkasan laporan yang menyebutkan untuk merubah  aula tersebut menjadi sebuah gedung premier musik, dengan menciptakan bagian konstruksi ‘box-in-box’ yang menjaga agar area utama hall terlindungi dari suara bising di luar gedung (dan getaran dari subway). Tampilan baru dari fasad di bagian jalan, menggantikan fasad yang lama yang tak tembus cahaya, sekarang struktur dalamnya bisa terlihat dari luar.



Konstruksi ‘box-in-box’ menlindungi area utama dari kebisingan di luar gedung. Kayu Afrika Moabi digunakan untuk garis di sepanjang auditorium, memberikan sebuah set akustik baru selagi memberikan kesatuan visual yang membantu penonton menikmati pertujukan.

Aice Tully Hall seating charts





Transformasi desain bentuk Alice Tully Hall yang lama ke desain yang baru  




Interior Alice Tully Hall

·       
              ·         Lobby




·         Main Space (Auditorium)



Walaupun tidak banyak yang bisa dirubah dari struktur auditorium, tim desain dan arsitek menambahkan lekukan kayu yang menonjol dari tembok, mengotomatiskan perpanjangan panggung, layar dan titik-titik masuk, dan juga memperbaharui pencahayaan dan sistem suara. Hal ini dilakukan guna mendapakan hasil yang maksimal dari pementasan yang dilakukan didalam alice tully hall ini.


·         Hauser Patron Salon


Hauser Patron Salon adalah ruangan mezanin seluas 222.9 meter persegi yang memiliki pintu masuk sendiri, bar dan kamar mandi. Ruangan ini diperuntukan untuk para pemain sebelum mereka melakukan pementasan diatas panggung. 




Sumber:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS KARYA ARSITEKTUR KLASIK DAN MODERN

ARSITEKTUR KLASIK Arsitektur klasik dimulai dari zaman arsitektur klasik Yunani, periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Arsitektur pada masa ini menjadi dasar pembangunan dari arsitektur klasik saat ini. Arsitektur pada zaman ini memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari bentukan-bentukan khusus dalam tiap-tiap bangunannya. Sebagai contoh :    Doric Temple of Segesta Apa yang kita dapat lihat dari karya arsitektur diatas? Umunya arsitektur bergaya klasik memiliki ciri menggunakan bentukan-bentukan yang massif/besar-besar. Seperti pada kolom-kolom arsitektur diatas, arsitektur ini menggunakan komlom-kolom yang berukuran besar sehingga nampak seperti seluruh bangunan terpenuhi oleh kolomnya saja. Material yang digunakan pada arsitektur klasik umumnya juga menggunakan bahan-bahan yang ada di alam sekitar seperti batu, kayu dan marmer. Kebanyakan arsitektur pada zaman ini di desain tidak semata-mata untuk terlihat indah semata, namun arsitektur pada zaman

Rental Office, Manado

Rental Office di Manado adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai perkantoran akibat respon dari permintaan  pasar/penyewa dan disewakan kepada pengusaha di Manado yang tidak mempunyai kantor/tempat usaha sendiri terutama di lokasi bisnis yang strategis dan disekitarnya dalam kurung waktu tertentu (sesuai kontrak) untuk mengembangkan usahanya. Rental Office adalah bangunan yang bersifat modular. Modul sewa kantor yang terkecil adalah 8-10m 2 , sedang 40-150m 2 dan besar >150m 2 . Selain itu, tipologi kantor juga berdasarkan Peruntukannya, pembagian layout denah, kedalaman ruang, jalur pencapaian. Jenis perusahaan yang dilayani adalah Perbankan, Asuransi, Keuangan, Pedagang Saham, Konsultan, dan Retail. Perancangan objek ini harus memenuhi prinsip dan pertimbangan perancangan diantaranya faktor ekonomi, faktor konstruksi yang selalu mengedepankan efisiensi, efektifitas dan fleksibilitas. Bangunan ini bertemakan “Froebel Block” yang artinya permainan kotak-kotak geometr