DEFINISI
KONSERVASI
Konservasi
adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari
bahasa Inggris, (Inggris)Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah:
- Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
- Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
- Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
- Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu
bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk
daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan
ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan
sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi
merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahawa, konservasi
merupakan suatu upaya yang dilakukan guna menghidupkan kembali vitalitas lama
yang telah pudar untuk masa sekarang dan yang akan datang.
KONSERVASI ARSITEKTUR
Konservasi arsitektur adalah penyelamatan suatu
obyek/bangunan sebagai bentuk apreasiasi pada perjalanan sejarah suatu bangsa,
pendidikan dan pembangunan wawasan intelektual bangsa antar generasi. Termasuk
upaya konservasi bangunan kuno dan bersejarah. Peningkatan nilai-nilai estetis
dan historis dari sebuah bangunan bersejarah sangat penting untuk menarik
kembali minat masyarakat untuk mengunjungi kawasan atau bangunan tersebut.
Sebagai bukti sejarah dan peradaban dari masa ke masa. Upaya konsevasi bangunan
bersejarah dikatakan sangat penting. Selain untuk menjaga nilai sejarah dari
bangunan, dapat pula menjaga bangunan tersebut untuk bisa dipersembahkan kepada
generasi mendatang.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sejarah dan
budaya. Tentu tidak sedikit bangunan bersejarah yang menyimpan cerita-cerita
penting dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan hampir di setiap
daerah mempunyai bangunan bersejarah yang dijadikan sebagai identitas dari
daerah tersebut. Namun, menurut yang dikemukakan oleh Budihardjo (1985), bahwa
arsitektur dan kota di Indonesia saat ini banyak yang menderita sesak nafas.
Bangunan-bangunan kuno bernilai sejarah dihancurkan dan ruang-ruang terbuka
disulap menjadi bangunan. padahal menghancurkan bangunan kuno bersejarah sama
halnya dengan menghapuskan salah satu cermin untuk mengenali sejarah dan
tradisi masa lalu. Dengan hilangnya bangunan kuno bersejarah, lenyaplah pula
bagian sejarah dari suatu tempat yang sebenarnya telah menciptakan suatu
identitas tersendiri, sehingga menimbulkan erosi identitas budaya (Sidharta dan
Budhihardjo, 1989). Oleh karena itu, konservasi bangunan bersejarah sangat
dibutuhkan agar tetap bisa menjaga cagar budaya yang sudah diwariskan oleh para
pendahulu kita.
SASARAN KONSERVASI :
SASARAN KONSERVASI :
-
Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian.
-
Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa
kini.
-
Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan
perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
-
Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud
fisik tiga dimensi Lingkup Kegiatan.
KATEGORI OBYEK
KONSERVASI :
Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian.
Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa
kini.
Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan
perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud
fisik tiga dimensi Lingkup Kegiatan.
KATEGORI OBYEK
KONSERVASI :
-
Lingkungan Alami (Natural Area)
-
Kota dan Desa (Town and Village)
-
Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View
Corridor)
-
Kawasan (Districts)
-
Wajah Jalan (Street-scapes)
-
Bangunan (Buildings)
-
Benda dan Penggalan (Object and Fragments)
MANFAAT KONSERVASI :
-
Memperkaya pengalaman visual
-
Memberi suasana permanen yang menyegarkan
-
Memberi kemanan psikologis
-
Mewariskan arsitektur
-
Aset komersial dalam kegiatan wisata internasional
PERAN ARSITEK DALAM KONSERVASI :
Internal :
-
Meningkatkan kesadaran di
kalangan arsitek untuk mencintai dan mau memelihara warisan budaya berupa
kawasan dan bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi.
-
Meningkatkan kemampuan serta
penguasaan teknis terhadap jenis-jenis tindakan pemugaran kawasan atau
bangunan, terutama teknik adaptive reuse.
-
Melakukan penelitian serta
dokumentasi atas kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan.
Eksternal :
-
Memberi masukan kepada Pemda
mengenai kawasan-kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan dari segi
arsitektur.
-
Membantu Pemda dalam menyusun
Rencana Tata Ruang untuk keperluan pengembangan kawasan yang dilindungi (Urban
Design Guidelines).
-
Membantu Pemda dalam menentukan
fungsi atau penggunaan baru bangunan-bangunan bersejarah atau bernilai
arsitektural tinggi yang fungsinya sudah tidak sesuai lagi (misalnya bekas
pabrik atau gudang) serta mengusulkan bentuk konservasi arsitekturalnya.
-
Memberikan contoh-contoh
keberhasilan proyek pemugaran yang dapat menumbuhkan keyakinan pengembang bahwa
dengan mempertahankan identitas kawasan/bangunan bersejarah, pengembangan akan
lebih memberikan daya tarik yang pada gilirannya akan lebih mendatangkan
keuntungan finansial.
JENIS KEGIATAN PELESTARIAN :
Highfield (1987: 20-21) menjabarkan tingkat perubahan pada tindakan
pelestarian dalam tujuh tingkatan, yakni :
-
Perlindungan terhadap seluruh
struktur bangunan, beserta dengan subbagian-bagian penyusunnya, dan memperbaiki
finishing interior, utilitas bangunan, dan sarana-prasarana. Dalam tingkat
pelestarian yang paling rendah, perubahan yang memungkinkan terjadi adalah
perbaikan tangga eksisting untuk disesuaikan dengan kebutuhan lift, penggunaan
sistem penghawaan buatan sederhana yang dikombinasikan dengan penghawaan alami;
-
Perlindungan
terhadap seluruh selubung eksterior bangunan, termasuk atap dan sebagian besar
interiornya, dengan perubahan kecil pada struktur internal, dan memperbaiki
finishing interior, utilitas bangunan, dan sarana saniter. Perubahan struktural
dapat melibatkan demolisi beberapa subbagian interior, atau penambahan tangga
baru, dan apabila memungkinkan shaft lift;
-
Perlindungan terhadap seluruh
selubung eksterior eksisting, termasuk atap, dengan perubahan besar pada
struktur internal serta perbaikan finishing, utilitas, dan sarana saniter.
Perubahan besar pada struktur internal dapat melibatkan penambahan tangga beton
bertulang yang baru, instalasi lift, demolisi dinding struktur pada interior
secara skala yang lebih luas, atau penambahan lantai baru selama sesuai dengan
ketinggian lantai aslinya;
-
Perlindungan seluruh dinding
selubung bangunan, dan demolisi total pada atap dan interiornya, dengan
membangun bangunan yang sama sekali baru di belakang fasad yang dipertahankan.
Opsi ini dapat dilakukan pada bangunan yang terisolasi, seluruh dinding fasad
eksternal layak untuk dilindungi, tapi pengembangan ke depannya menbutuhkan
wadah untuk fungsi yang sama sekali baru, bebas dari elemen internal bangunan
eksisting;
-
Perlindungan hanya pada dua atau
tiga penampang/tampak bangunan eksisting, dan demolisi total terhadap sisanya,
dengan pembangunan bangunan yang sama sekali baru di belakang dinding fasad
yang dipertahankan. Opsi ini dapat dilakukan pada bangunan yang tapaknya
terletak pada sudut pertemuan dua atau lebih jalan;
-
Perlindungan hanya pada satu penampang/tampak
bangunan, sebuah dinding fasade dari bangunan eksisting, dan demolisi total
terhadap sisanya, dengan membangun bangunan yang sama sekali baru di belakang
dinding fasad. Opsi ini dapat dilakukan apabila bangunan tersebut hanya
memiliki satu fasad yang penting, tampak bangunan yang penting tersebut
menghadap jalan utama dan seluruh sisa tampaknya menempel pada bangunan di
sekelilingnya; dan
-
Opsi paling drastis pada
pengembangan kembali adalah dengan tidak memberikan pilihan untuk pelestarian,
tetapi dengan demolisi total bangunan eksisting dan menggantinya dengan
bangunan yang baru.
Sumber :
Lingkungan Alami (Natural Area)
Kota dan Desa (Town and Village)
Garis Cakrawala dan Koridor pandang (Skylines and View
Corridor)
Kawasan (Districts)
Wajah Jalan (Street-scapes)
Bangunan (Buildings)
Benda dan Penggalan (Object and Fragments)
MANFAAT KONSERVASI :
- Memperkaya pengalaman visual
- Memberi suasana permanen yang menyegarkan
- Memberi kemanan psikologis
- Mewariskan arsitektur
- Aset komersial dalam kegiatan wisata internasional
PERAN ARSITEK DALAM KONSERVASI :
Internal :
- Meningkatkan kesadaran di kalangan arsitek untuk mencintai dan mau memelihara warisan budaya berupa kawasan dan bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi.
- Meningkatkan kemampuan serta penguasaan teknis terhadap jenis-jenis tindakan pemugaran kawasan atau bangunan, terutama teknik adaptive reuse.
- Melakukan penelitian serta dokumentasi atas kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan.
Eksternal :
- Memberi masukan kepada Pemda mengenai kawasan-kawasan atau bangunan yang perlu dilestarikan dari segi arsitektur.
- Membantu Pemda dalam menyusun Rencana Tata Ruang untuk keperluan pengembangan kawasan yang dilindungi (Urban Design Guidelines).
- Membantu Pemda dalam menentukan fungsi atau penggunaan baru bangunan-bangunan bersejarah atau bernilai arsitektural tinggi yang fungsinya sudah tidak sesuai lagi (misalnya bekas pabrik atau gudang) serta mengusulkan bentuk konservasi arsitekturalnya.
- Memberikan contoh-contoh keberhasilan proyek pemugaran yang dapat menumbuhkan keyakinan pengembang bahwa dengan mempertahankan identitas kawasan/bangunan bersejarah, pengembangan akan lebih memberikan daya tarik yang pada gilirannya akan lebih mendatangkan keuntungan finansial.
Perlindungan terhadap seluruh
struktur bangunan, beserta dengan subbagian-bagian penyusunnya, dan memperbaiki
finishing interior, utilitas bangunan, dan sarana-prasarana. Dalam tingkat
pelestarian yang paling rendah, perubahan yang memungkinkan terjadi adalah
perbaikan tangga eksisting untuk disesuaikan dengan kebutuhan lift, penggunaan
sistem penghawaan buatan sederhana yang dikombinasikan dengan penghawaan alami;
Perlindungan
terhadap seluruh selubung eksterior bangunan, termasuk atap dan sebagian besar
interiornya, dengan perubahan kecil pada struktur internal, dan memperbaiki
finishing interior, utilitas bangunan, dan sarana saniter. Perubahan struktural
dapat melibatkan demolisi beberapa subbagian interior, atau penambahan tangga
baru, dan apabila memungkinkan shaft lift;
Perlindungan terhadap seluruh
selubung eksterior eksisting, termasuk atap, dengan perubahan besar pada
struktur internal serta perbaikan finishing, utilitas, dan sarana saniter.
Perubahan besar pada struktur internal dapat melibatkan penambahan tangga beton
bertulang yang baru, instalasi lift, demolisi dinding struktur pada interior
secara skala yang lebih luas, atau penambahan lantai baru selama sesuai dengan
ketinggian lantai aslinya;
Perlindungan seluruh dinding
selubung bangunan, dan demolisi total pada atap dan interiornya, dengan
membangun bangunan yang sama sekali baru di belakang fasad yang dipertahankan.
Opsi ini dapat dilakukan pada bangunan yang terisolasi, seluruh dinding fasad
eksternal layak untuk dilindungi, tapi pengembangan ke depannya menbutuhkan
wadah untuk fungsi yang sama sekali baru, bebas dari elemen internal bangunan
eksisting;
Perlindungan hanya pada dua atau
tiga penampang/tampak bangunan eksisting, dan demolisi total terhadap sisanya,
dengan pembangunan bangunan yang sama sekali baru di belakang dinding fasad
yang dipertahankan. Opsi ini dapat dilakukan pada bangunan yang tapaknya
terletak pada sudut pertemuan dua atau lebih jalan;
Perlindungan hanya pada satu penampang/tampak
bangunan, sebuah dinding fasade dari bangunan eksisting, dan demolisi total
terhadap sisanya, dengan membangun bangunan yang sama sekali baru di belakang
dinding fasad. Opsi ini dapat dilakukan apabila bangunan tersebut hanya
memiliki satu fasad yang penting, tampak bangunan yang penting tersebut
menghadap jalan utama dan seluruh sisa tampaknya menempel pada bangunan di
sekelilingnya; dan
Opsi paling drastis pada
pengembangan kembali adalah dengan tidak memberikan pilihan untuk pelestarian,
tetapi dengan demolisi total bangunan eksisting dan menggantinya dengan
bangunan yang baru.
Komentar
Posting Komentar